05 Nov 2008 -
Cara Merakit PC
Merakit komputer adalah teknik memasang dan menghubungkan beberapa komponen atau hardware komputer dalam casing sehingga komputer dapat hidup/on dengan normal dan berfungsi baik sesuai dengan hardware yang telah dipasangkan. Teknik merakit ini biasanya dimiliki oleh para teknisi komputer yang sudah terbiasa merakit komputer untuk seorang konsumen. Namun para pemula dan orang awam pun bisa melakukan hal ini jika mempunyai kemauan dan pengetahuan mengenai cara dan tekniknya. Untuk membantu, saya akan memberikan teknik dasar merakit komputer dengan benar.
Sebelum merakit komputer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu :
1. Tangan tidak boleh basah dan harus dalam kondisi kering.
2. Tidak boleh langsung memegang langsung chip IC pada komponen, seperti prosesor, memori dan motherboard.
3. Untuk menghindari terkena kejutan listrik pada saat perakitan, sebaiknya gunakan alas kaki dari karet atau lakukan perakitan di alas karpet agar tidak langsung mengenai lantai.
4. Jauhkan makanan dan minumnan dengan komponen PC yang akan dirakit.
5. Usahakan perakitan dilakukan pada ruangan yang bersih dan sejuk.
A. Peralatan dan Komponen Utama yang Harus Di persiapkan
Pada dasarnya, semua level performa PC memerlukan cara yang sama dalam merakit dalam menjadi satu kesatuan komputer, bergantung pada tambahan peralatan, misalnya TV tuner card, Ethernet card, dan sebagainya. Sebagai contoh, saya mempersiapkan komputer dengan komponen performa Intel Pentium CoreTM2 Duo berikut :
1. Prosesor Intel CoreTM2 Duo E6300
2. Mainboard Gygabyte 965P-DS3
3. Memori DDR2 kapasitas 1 Gb 2 keping dan perkeping 512 Mb
4. Heatsink Kipas Prosesor Zalmann
5. Graphic card/GPU ePCI Express 16x kapasitas memori DDR2 256 Mb
6. Harddisk SATA kapasitas 160 Gb
7. Keyboard Logitech
8. Mouse Logitech
9. DVD-RW x 16
10. Power supply ATX 480 Watt
11. Casing PowerLogic Atrix 5000 (mempunyai panel display untuk sensor kipas dan peralatan lainya)
12. Monitor CRT flat 17 inci
13. Obeng (+) ukuran sedang dan kecil yang disesuaikan dengan mur yang akan digunakan
14. UPS atau stabillizer listrik
15. Buku manual motherboard
16. CD sistem operasi Windows XP
17. CD driver setiap hard ware, seperti motherboard, GPU, sound, dan lain-lain.
B. Langkah-Langkah Pemasangan atau Penginstalan Hardware Komputer
Langkah yang dilakukan adalah mempersiapkan setting jumper motherboard sesuai dengan pada buku panduan motherboard. Pastikan posisi jumper sesuai dengan posisi prosesor yang digunakan. Untuk sistem motherboard yang baru, setting jumper kecepatan clock prosesor sudah terpasang secara otomatis sesuai dengan standar kemampuan motherboard tersebut. Contohnya pada langkah ini, saya telah men-setting jumper motherboard sesuai dengan prosesor Intel Pentium CoreTM2 Duo.
Peralatan merakit PC
1. Memasang prosesor pada motherboard.
a. Persiapkan soket prosesor pada motherboard dengan membuka atau menarik dahulu tangkai soket ke atas agar tidak terkunci.
b. Letakkan prosesor pada soket yang disesuaikan dengan tanda titik atau sisi prosesor yang miring sama dengan posisi yang ada pada soket dengan benar dan rapat.
c. Kunci kembali soket prosesor tersebut dengan menurunkan tangkai soket sampai terkunci dengan baik.
d. Oleskan pasta secukupnya pada bagian atas prosesor yang akan dipasangkan heatsink.
e. Pasangkan kipas heatsnik di atas prosesor dengan benar dan tetap hingga terkunci dengan baik sehingga tidak goyang atau tampak akan lepas kembali.
f. Hubungkan konektor power kipas heatsink pada soket power yang ada pada motherboard.
g. Pastikan kembali pada prosesor dan heatsink sudah terpasang dengan benar dan baik. Pasang mur dan baut pada setiap sisi heatsink.
2. Memasang RAM pada soket DDRAM pada motherboard.
a. Sesuaikan celah yang pada bagian bawah RAM dengan celah slot DDRAM yang ada pada motherboard.
b. Pasangkan RAM ke slot pada motherboard dengan memegang salah satu sisi bagian tangan kanan dan bagian sisi lainnya dengan tangan kiri.
c. Pastikan klip kedua sisi slot DDRAM yang berwarna putih pada motherboard sudah terbuka atau digeser ke samping.
d. Tancapkan RAM ke slot DDRAM pada motherboard dengan menekan kedua sisi secara pelan-pelan dan hati-hati hingga klip pada ke dua sisi slot DDRAM pada motherboard terkunci dengan benar dan baik.
e. Pastikan RAM sudah terpasang dengan benar dan baik.
3. Meletakan motherboard di dalam casing.
a. Buka penutup casing bagian kiri dan kanan.
b. Pastikan bagian sisi kiri casing atau bagian yang kosong (tidak terdapat plat atau lembaran besi yang menutupnya seperti pada bagian kanan casing) mengahadap ke atas.
c. Pasangkan kait plastik atau baut yang biasanya disediakan para produsen pada lubang yang ada pada bagian plat besi di casing.
d. Masukan motherboard secara pelan-pelan dan hati-hati dari sisi yang terbuka ke dalam motherboard. Pastikan posisi lubang kecilnya bertemu dengan kait plastik yang sudah terpasang sambil menekan pelan-pelan hingga terkunci sehingga posisi motherboard pas menempel pada lembaran besi di dalam casing dengan benar dan baik.
e. Untuk menghindari terjadinya pergeseran pada motherboard di dalam casing, sebaiknya setiap lubang pada motherboard yang masih kosong di beri baut dan dikunci dengan baik pada lempengan besi casing.
f. Pastikan motherboard terpasang dengan baik dan tidak goyang.
4. Memasang power supply unit (PSU) pada casing.
a. Berdirikan posisi casing terlebih dahulu.
b. Pasangkan PSU dari bagian dalam pada posisi di belakang casing.
c. Pastikan kedudukan PSU sudah benar dan terkunci atau tersandar pada bagian belakang casing.
d. Pastikan lubang baut PSU sudah bertemu dengan lubang baut yang ada pada casing sehingga dapat dipasangkan beberapa baut dan menguncinya dengan baik dan benar.
e. Pastikan PSU sudah terpasang dengan baik dan tidak goyang.
5. Memasang harddisk dan DVD-RW.
a. Pastikan casing tetap pada posisi berdiri.
b. Sebagai pengganti baut, pasangkan pengait plastik yang akan menghubungkan harddisk dengan casing. Pasangkan harddisk dengan posisi konektor dan interface-nya (SATA) menghadap ke dalam sesuai dengan dudukan yang ada di casing. Apabila menggunakan baut, jangan lupa untuk mengencangkan baut.
c. Pasangkan DVD-RW pada kedudukan yang sudah ada dari bagian depan luar casing, dengan terlebih dahulu membuka penutup plat platik yang berada di bagian depan casing.
d. Pastikan kedudukan harddisk dan DVD-RW sudah dengan baik dan tidak goyang.
6. Menghubungkan kabel power dari PSU ke motherboard.
a. Pasangkan kabel power motherboard yang ada pada PSUdengan soket power (biasanya berwarna putih), dengan ciri memiliki konektor tersendiri atau lain dari pada konektor kabel power yang ada. Ciri konekter kabel ini pada PSU ATX ditandai dengan dua bagian power konektor biasa menjadi satu bagian dan bagian tengahnya terdapat pengunci. Pemasangan dilakukan dengan mempertemukan pengunci pada konektor kabel power dan pengunci yang ada pada slot power di motherboard. Jika terbalik atau salah, konektor tersebut tidak akan bisa masuk pada slot power di motherboard. Jadi, jangan takut pernah salah.
b. Pastikan konektor kabel power PSU sudah terpasang pada posisi yang benar dan baik sehingga tidak longgar.
7. Menghubungkan kabel power PSU dan kabel interface SATA ke harddisk.
a. Untuk harddisk, interface SATA mempunyai kabel power dan interface yang berbeda dengan kabel power dan interface (IDE) biasanya.
b. Pasangkan kabel power SATA dari PSU yang berbentuk tipis dan kecil (biasanya berwarna hitam) pada bagian konektor SATA harddisk dengan benar dan baik. Jika terjadi kesalahan atau terbalik, biasanya konektor tidak bisa masuk.
c. Pasangkan kabel interface SATA harddisk yang bagian satu konektornya dipasangkan dengan slot konektor primer pada motherboard dan satu konektor lainnya dipasangkan dengan slot interface SATA yang terdapat pada harddisk. Kabel interface SATA ini berbentuk tipis dan lebih kecil dibandingkan kabel IDE yang lebar dan besar.
d. Pastikan kabel power dan kabel interface sudah terpasang dengan benar dan baik sehingga tidak ada yang longgar.
8. Menghubungkan kabel power PSU dan kabel interface DVD-RW dan kipas.
a. DVD-RW masih banyak yang masih menggunakan kabel power biasa dan kabel interface IDE.
b. Pasangkan kabel power PSU ke slot konektor pada DVD-RW dengan posisi yang benar dan baik. Jika salah, konektor kabel power tidak akan bisa masuk ke slot konektor yang ada pada DVD-RW.
c. Pasangkan satu sisi konektor kabel interface IDE pada slot konektor sekunder IDE pada motherboard dengan posisi yang benar dan baik. Jika terbalik, konektor tidak akan bisa masuk dan terpasang. Kemudian, pasangkan satu sisi yang lainnya pada konektor yang ada pada DVD-RW dengan posisi bagian garis berwarna merah pada kabel interface IDE bertemu dengan sisi merah kabel power PSUyang sudah terpasang. Jika terjadi kesalahan atau terbalik dalam pemasangan, kabel interface ini tidak akan bisa masuk dan terpasang dengan baik juga.
9. Memasang kabel konektor PIN group ke motherboard.
a. Sebelum memasukan pemasangan, sebaiknya casing diposisikan kembali dalam posisi tidur, yang akan mempermudah dalam pemasangan kabel konektor PIN group ini.
b. Beberapa casing telah dilengkapi dengan kabel lampu indikator dan kabel speaker yang tinggal dipasangkan pada pin (kaki) yang ada di motherboard.
c. Untuk orang awam, pemasangan kabel konektor ini harus dilakukan sesuai dengan buku manual motherboard karena beberapa motherboard memiliki letak pin setting yang berbeda.
d. Pasangkan kabel PIN group pada motherboard sesuai dengan fungsinya masing-masing, misalnya konektor penghubung reset dipasangkan pada pin reset yang ada pada motherboard, konektor LED dipasangkan pada pin LED yang ada di motherboard, dan lain-lain. Sesuaikan dengan buku manual motherboard yang ada.
e. Pastikan kabel konektor PIN group sudah terpasang dengan benar dan baik tanpa ada kesalahan letak pemasangan.
10. Memasang GPU pada motherboard.
a. Pastikan casing tetap dalam posisi tidur.
b. Slot GPU pada motherboard yang terbaru di atas komputer sekelas Pentium III mempunyai tipe AGP slot 8x dan PCI Express 16x, yang masing-masing mempunyai karakteristik atau bentuk slot yang berbeda, tetapi selalu menjadi slot yang menonjol dibandingkan slot jenis PCI yang lainnya.
c. GPU jenis AGP ditancapkan pada slot jenis AGP yang tersedia pada motherboard. GPU PCIe 16x dipasangkan pada slot jenis PCIe 16x yang ada pada motherboard. Sesuaikan dulu jenis GPU yang akan digunakan.
d. Pasang GPU Card dengan hati-hati. Tekan tegak lurus dengan bidang motherboard dan pastikan posisi celah pada card sesuai dan pas dengan celah slot yang ada pada motherboard.
e. Kunci GPU Card agar tidak mudah lepas dengan memasang baut pada bagian atas GPU Card ke belakang bagian casing yang sudah tersedia.
f. Untuk monitor analog, bisa ditambahkan konektor monitor agar monitor dapat digunakan sesuai spesifikasi, tanpa harus mengganti dengan monitor yang baru.
g. Pastikan GPU Card terpasang pada slot yang benar dengan baik dan tidak goyang dan lepas.
11. Memasang periferal pada motherboard (memasang TV tuner card).
a. Pemasangan peralatan tambahan atau periferal pada motherboard sama dengan pemasangan GPU Card pada motherboard, cukup menyesuaikan slot yang digunakan oleh periferal tersebut.
b. Pasang TV tuner card pada slot PCI yang tersedia pada motherboard.
c. TV tuner card dipasang hati-hati dengan menekan tegak lurus dengan bidang motherboard. Posisi celah pada TV tuner card harus pas dan sesuai dengan celah yang ada pada slot PCI motherboard.
12. Menyelesaikan pemasangan hardware pada casing.
a. Pastikan semua kompunen yang ada di dalam casing sudah terpasang dengan baik dan benar pada posisinya masing-masing.
b. Pastikan semua kabel power dan kabel interface sudah terpasang pada komponen dengan kondisi yang benar dan tidak ada yang longgar.
c. Tutup kembali kedua bagian casing.
13. Menghubungkan monitor ke casing.
a. Pasangkan kabel konektor atau data dari monitor ke slot GPU Card yang ada pada bagian belakang casing.
b. Hubungkan kabel power monitor ke konektor UPS atau stabilizer listrik.
14. Memasang konektor keyboard dan mouse.
a. Pasangkan konektor keyboard yang berbentuk PS2 berwarna ungu ke bagian belakang slot PS2 pada belakang casing yang juag berwarna ungu.
b. Pasangkan juga konektor PS2 mouse berwarna hijau ke bagian belakang casing yang slot berwarna hijau.
15. Pasangkan konektor kabel power ke slot power yang ada pada power supply di belakang casing. Hubungkan konektor power listrik ke konektor UPS atau stabillizer listrik.
16. tekan tombol power pada casing dan pastikan saat booting, komputer mengeluarkan bunyi “bip” sekali dan melakukan POST memory yang sesuai dengan kapasitas memori.
17. Saat komputer booting, pastikan tekan tombol “Delete” pada keyboard untuk membuka Setup BIOS komputer. Ini berfungsi untuk mengkonfigurasi dan memastikan semua peralatan yang terpasang di dalam casing sudah terpasang dan dikenali oleh program BIOS ini sehingga komputer akan berjalan dengan normal dan sesuai dengan spesifikasi.
18. Menu di dalam BIOS berbeda-beda berdasarkan jenis dan merek motherboard yang digunakan. Untuk mengetahui fungsi menu dan konfigurasi yang benar pada BIOS, dapat dibaca pada buku manual motherboard. Berikut menu standar yang tersedia pada BIOS.
a. Standard CMOS Features
Menu ini memberikan informasi dan men-setting waktu, tanggal, disk drive dan jenis harddisk.
b. Advanced BIOS Features
Menu ini memberikan informasi mengenai konfigurasi RAM, VGA performance, virus warning, dan lain-lain.
c. Integrated Peripherals
Menu ini digunakan untuk memberikan informasi dan konfigurasi peralatan tambahan yang dipakai pada slot COM, parallel port dan parallel port IRQ.
d. Power Management Setup
Menjelaskan mengenai semua hal yang berkaitan denga sistem power yang digunakan pada komputer.
e. PnP/PCI Configurations
Digunakan untuk mengatur konfigurasi plug and play hardware pada slot PCI yang ada di motherboard.
f. PC Health Status
Menjelaskan mengenai temperature komputer.
g. MB Intelligent Tweaker (MIT)
Untuk mengetahui dan mengubah nilai CPU clock dan multiplayer pada prosesor.
h. Load Fail-Safe Default
Menu ini digunakan untuk men-setting sistem BIOS pada standar setup default yang digunakan pada motherboard.
i. Load Optimized Defaults
Untuk mengoptimalkan semua setting sistem BIOS.
j. Set Supervisor Password
Untuk memberi password agar BIOS tidak dapat digunakan oleh user lain.
k. Set User Password
Digunakan untuk memasukan atau menggunakan password saat mengaktifkan menu BIOS pada komputer.
l. Save and Exit Setup
Untuk menyimpan setiap perubahan yang terjadi pada konfigurasi setup BIOS.
m. Quit Without Saving
Pilihan yang digunakan untuk keluar dari menu setup BIOS tanpa menyimpan perubahan konfigurasi apa pun yang terjadi pada setup BIOS tersebut.
Merakit komputer adalah teknik memasang dan menghubungkan beberapa komponen atau hardware komputer dalam casing sehingga komputer dapat hidup/on dengan normal dan berfungsi baik sesuai dengan hardware yang telah dipasangkan. Teknik merakit ini biasanya dimiliki oleh para teknisi komputer yang sudah terbiasa merakit komputer untuk seorang konsumen. Namun para pemula dan orang awam pun bisa melakukan hal ini jika mempunyai kemauan dan pengetahuan mengenai cara dan tekniknya. Untuk membantu, saya akan memberikan teknik dasar merakit komputer dengan benar.
Sebelum merakit komputer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu :
1. Tangan tidak boleh basah dan harus dalam kondisi kering.
2. Tidak boleh langsung memegang langsung chip IC pada komponen, seperti prosesor, memori dan motherboard.
3. Untuk menghindari terkena kejutan listrik pada saat perakitan, sebaiknya gunakan alas kaki dari karet atau lakukan perakitan di alas karpet agar tidak langsung mengenai lantai.
4. Jauhkan makanan dan minumnan dengan komponen PC yang akan dirakit.
5. Usahakan perakitan dilakukan pada ruangan yang bersih dan sejuk.
A. Peralatan dan Komponen Utama yang Harus Di persiapkan
Pada dasarnya, semua level performa PC memerlukan cara yang sama dalam merakit dalam menjadi satu kesatuan komputer, bergantung pada tambahan peralatan, misalnya TV tuner card, Ethernet card, dan sebagainya. Sebagai contoh, saya mempersiapkan komputer dengan komponen performa Intel Pentium CoreTM2 Duo berikut :
1. Prosesor Intel CoreTM2 Duo E6300
2. Mainboard Gygabyte 965P-DS3
3. Memori DDR2 kapasitas 1 Gb 2 keping dan perkeping 512 Mb
4. Heatsink Kipas Prosesor Zalmann
5. Graphic card/GPU ePCI Express 16x kapasitas memori DDR2 256 Mb
6. Harddisk SATA kapasitas 160 Gb
7. Keyboard Logitech
8. Mouse Logitech
9. DVD-RW x 16
10. Power supply ATX 480 Watt
11. Casing PowerLogic Atrix 5000 (mempunyai panel display untuk sensor kipas dan peralatan lainya)
12. Monitor CRT flat 17 inci
13. Obeng (+) ukuran sedang dan kecil yang disesuaikan dengan mur yang akan digunakan
14. UPS atau stabillizer listrik
15. Buku manual motherboard
16. CD sistem operasi Windows XP
17. CD driver setiap hard ware, seperti motherboard, GPU, sound, dan lain-lain.
B. Langkah-Langkah Pemasangan atau Penginstalan Hardware Komputer
Langkah yang dilakukan adalah mempersiapkan setting jumper motherboard sesuai dengan pada buku panduan motherboard. Pastikan posisi jumper sesuai dengan posisi prosesor yang digunakan. Untuk sistem motherboard yang baru, setting jumper kecepatan clock prosesor sudah terpasang secara otomatis sesuai dengan standar kemampuan motherboard tersebut. Contohnya pada langkah ini, saya telah men-setting jumper motherboard sesuai dengan prosesor Intel Pentium CoreTM2 Duo.
Peralatan merakit PC
1. Memasang prosesor pada motherboard.
a. Persiapkan soket prosesor pada motherboard dengan membuka atau menarik dahulu tangkai soket ke atas agar tidak terkunci.
b. Letakkan prosesor pada soket yang disesuaikan dengan tanda titik atau sisi prosesor yang miring sama dengan posisi yang ada pada soket dengan benar dan rapat.
c. Kunci kembali soket prosesor tersebut dengan menurunkan tangkai soket sampai terkunci dengan baik.
d. Oleskan pasta secukupnya pada bagian atas prosesor yang akan dipasangkan heatsink.
e. Pasangkan kipas heatsnik di atas prosesor dengan benar dan tetap hingga terkunci dengan baik sehingga tidak goyang atau tampak akan lepas kembali.
f. Hubungkan konektor power kipas heatsink pada soket power yang ada pada motherboard.
g. Pastikan kembali pada prosesor dan heatsink sudah terpasang dengan benar dan baik. Pasang mur dan baut pada setiap sisi heatsink.
2. Memasang RAM pada soket DDRAM pada motherboard.
a. Sesuaikan celah yang pada bagian bawah RAM dengan celah slot DDRAM yang ada pada motherboard.
b. Pasangkan RAM ke slot pada motherboard dengan memegang salah satu sisi bagian tangan kanan dan bagian sisi lainnya dengan tangan kiri.
c. Pastikan klip kedua sisi slot DDRAM yang berwarna putih pada motherboard sudah terbuka atau digeser ke samping.
d. Tancapkan RAM ke slot DDRAM pada motherboard dengan menekan kedua sisi secara pelan-pelan dan hati-hati hingga klip pada ke dua sisi slot DDRAM pada motherboard terkunci dengan benar dan baik.
e. Pastikan RAM sudah terpasang dengan benar dan baik.
3. Meletakan motherboard di dalam casing.
a. Buka penutup casing bagian kiri dan kanan.
b. Pastikan bagian sisi kiri casing atau bagian yang kosong (tidak terdapat plat atau lembaran besi yang menutupnya seperti pada bagian kanan casing) mengahadap ke atas.
c. Pasangkan kait plastik atau baut yang biasanya disediakan para produsen pada lubang yang ada pada bagian plat besi di casing.
d. Masukan motherboard secara pelan-pelan dan hati-hati dari sisi yang terbuka ke dalam motherboard. Pastikan posisi lubang kecilnya bertemu dengan kait plastik yang sudah terpasang sambil menekan pelan-pelan hingga terkunci sehingga posisi motherboard pas menempel pada lembaran besi di dalam casing dengan benar dan baik.
e. Untuk menghindari terjadinya pergeseran pada motherboard di dalam casing, sebaiknya setiap lubang pada motherboard yang masih kosong di beri baut dan dikunci dengan baik pada lempengan besi casing.
f. Pastikan motherboard terpasang dengan baik dan tidak goyang.
4. Memasang power supply unit (PSU) pada casing.
a. Berdirikan posisi casing terlebih dahulu.
b. Pasangkan PSU dari bagian dalam pada posisi di belakang casing.
c. Pastikan kedudukan PSU sudah benar dan terkunci atau tersandar pada bagian belakang casing.
d. Pastikan lubang baut PSU sudah bertemu dengan lubang baut yang ada pada casing sehingga dapat dipasangkan beberapa baut dan menguncinya dengan baik dan benar.
e. Pastikan PSU sudah terpasang dengan baik dan tidak goyang.
5. Memasang harddisk dan DVD-RW.
a. Pastikan casing tetap pada posisi berdiri.
b. Sebagai pengganti baut, pasangkan pengait plastik yang akan menghubungkan harddisk dengan casing. Pasangkan harddisk dengan posisi konektor dan interface-nya (SATA) menghadap ke dalam sesuai dengan dudukan yang ada di casing. Apabila menggunakan baut, jangan lupa untuk mengencangkan baut.
c. Pasangkan DVD-RW pada kedudukan yang sudah ada dari bagian depan luar casing, dengan terlebih dahulu membuka penutup plat platik yang berada di bagian depan casing.
d. Pastikan kedudukan harddisk dan DVD-RW sudah dengan baik dan tidak goyang.
6. Menghubungkan kabel power dari PSU ke motherboard.
a. Pasangkan kabel power motherboard yang ada pada PSUdengan soket power (biasanya berwarna putih), dengan ciri memiliki konektor tersendiri atau lain dari pada konektor kabel power yang ada. Ciri konekter kabel ini pada PSU ATX ditandai dengan dua bagian power konektor biasa menjadi satu bagian dan bagian tengahnya terdapat pengunci. Pemasangan dilakukan dengan mempertemukan pengunci pada konektor kabel power dan pengunci yang ada pada slot power di motherboard. Jika terbalik atau salah, konektor tersebut tidak akan bisa masuk pada slot power di motherboard. Jadi, jangan takut pernah salah.
b. Pastikan konektor kabel power PSU sudah terpasang pada posisi yang benar dan baik sehingga tidak longgar.
7. Menghubungkan kabel power PSU dan kabel interface SATA ke harddisk.
a. Untuk harddisk, interface SATA mempunyai kabel power dan interface yang berbeda dengan kabel power dan interface (IDE) biasanya.
b. Pasangkan kabel power SATA dari PSU yang berbentuk tipis dan kecil (biasanya berwarna hitam) pada bagian konektor SATA harddisk dengan benar dan baik. Jika terjadi kesalahan atau terbalik, biasanya konektor tidak bisa masuk.
c. Pasangkan kabel interface SATA harddisk yang bagian satu konektornya dipasangkan dengan slot konektor primer pada motherboard dan satu konektor lainnya dipasangkan dengan slot interface SATA yang terdapat pada harddisk. Kabel interface SATA ini berbentuk tipis dan lebih kecil dibandingkan kabel IDE yang lebar dan besar.
d. Pastikan kabel power dan kabel interface sudah terpasang dengan benar dan baik sehingga tidak ada yang longgar.
8. Menghubungkan kabel power PSU dan kabel interface DVD-RW dan kipas.
a. DVD-RW masih banyak yang masih menggunakan kabel power biasa dan kabel interface IDE.
b. Pasangkan kabel power PSU ke slot konektor pada DVD-RW dengan posisi yang benar dan baik. Jika salah, konektor kabel power tidak akan bisa masuk ke slot konektor yang ada pada DVD-RW.
c. Pasangkan satu sisi konektor kabel interface IDE pada slot konektor sekunder IDE pada motherboard dengan posisi yang benar dan baik. Jika terbalik, konektor tidak akan bisa masuk dan terpasang. Kemudian, pasangkan satu sisi yang lainnya pada konektor yang ada pada DVD-RW dengan posisi bagian garis berwarna merah pada kabel interface IDE bertemu dengan sisi merah kabel power PSUyang sudah terpasang. Jika terjadi kesalahan atau terbalik dalam pemasangan, kabel interface ini tidak akan bisa masuk dan terpasang dengan baik juga.
9. Memasang kabel konektor PIN group ke motherboard.
a. Sebelum memasukan pemasangan, sebaiknya casing diposisikan kembali dalam posisi tidur, yang akan mempermudah dalam pemasangan kabel konektor PIN group ini.
b. Beberapa casing telah dilengkapi dengan kabel lampu indikator dan kabel speaker yang tinggal dipasangkan pada pin (kaki) yang ada di motherboard.
c. Untuk orang awam, pemasangan kabel konektor ini harus dilakukan sesuai dengan buku manual motherboard karena beberapa motherboard memiliki letak pin setting yang berbeda.
d. Pasangkan kabel PIN group pada motherboard sesuai dengan fungsinya masing-masing, misalnya konektor penghubung reset dipasangkan pada pin reset yang ada pada motherboard, konektor LED dipasangkan pada pin LED yang ada di motherboard, dan lain-lain. Sesuaikan dengan buku manual motherboard yang ada.
e. Pastikan kabel konektor PIN group sudah terpasang dengan benar dan baik tanpa ada kesalahan letak pemasangan.
10. Memasang GPU pada motherboard.
a. Pastikan casing tetap dalam posisi tidur.
b. Slot GPU pada motherboard yang terbaru di atas komputer sekelas Pentium III mempunyai tipe AGP slot 8x dan PCI Express 16x, yang masing-masing mempunyai karakteristik atau bentuk slot yang berbeda, tetapi selalu menjadi slot yang menonjol dibandingkan slot jenis PCI yang lainnya.
c. GPU jenis AGP ditancapkan pada slot jenis AGP yang tersedia pada motherboard. GPU PCIe 16x dipasangkan pada slot jenis PCIe 16x yang ada pada motherboard. Sesuaikan dulu jenis GPU yang akan digunakan.
d. Pasang GPU Card dengan hati-hati. Tekan tegak lurus dengan bidang motherboard dan pastikan posisi celah pada card sesuai dan pas dengan celah slot yang ada pada motherboard.
e. Kunci GPU Card agar tidak mudah lepas dengan memasang baut pada bagian atas GPU Card ke belakang bagian casing yang sudah tersedia.
f. Untuk monitor analog, bisa ditambahkan konektor monitor agar monitor dapat digunakan sesuai spesifikasi, tanpa harus mengganti dengan monitor yang baru.
g. Pastikan GPU Card terpasang pada slot yang benar dengan baik dan tidak goyang dan lepas.
11. Memasang periferal pada motherboard (memasang TV tuner card).
a. Pemasangan peralatan tambahan atau periferal pada motherboard sama dengan pemasangan GPU Card pada motherboard, cukup menyesuaikan slot yang digunakan oleh periferal tersebut.
b. Pasang TV tuner card pada slot PCI yang tersedia pada motherboard.
c. TV tuner card dipasang hati-hati dengan menekan tegak lurus dengan bidang motherboard. Posisi celah pada TV tuner card harus pas dan sesuai dengan celah yang ada pada slot PCI motherboard.
12. Menyelesaikan pemasangan hardware pada casing.
a. Pastikan semua kompunen yang ada di dalam casing sudah terpasang dengan baik dan benar pada posisinya masing-masing.
b. Pastikan semua kabel power dan kabel interface sudah terpasang pada komponen dengan kondisi yang benar dan tidak ada yang longgar.
c. Tutup kembali kedua bagian casing.
13. Menghubungkan monitor ke casing.
a. Pasangkan kabel konektor atau data dari monitor ke slot GPU Card yang ada pada bagian belakang casing.
b. Hubungkan kabel power monitor ke konektor UPS atau stabilizer listrik.
14. Memasang konektor keyboard dan mouse.
a. Pasangkan konektor keyboard yang berbentuk PS2 berwarna ungu ke bagian belakang slot PS2 pada belakang casing yang juag berwarna ungu.
b. Pasangkan juga konektor PS2 mouse berwarna hijau ke bagian belakang casing yang slot berwarna hijau.
15. Pasangkan konektor kabel power ke slot power yang ada pada power supply di belakang casing. Hubungkan konektor power listrik ke konektor UPS atau stabillizer listrik.
16. tekan tombol power pada casing dan pastikan saat booting, komputer mengeluarkan bunyi “bip” sekali dan melakukan POST memory yang sesuai dengan kapasitas memori.
17. Saat komputer booting, pastikan tekan tombol “Delete” pada keyboard untuk membuka Setup BIOS komputer. Ini berfungsi untuk mengkonfigurasi dan memastikan semua peralatan yang terpasang di dalam casing sudah terpasang dan dikenali oleh program BIOS ini sehingga komputer akan berjalan dengan normal dan sesuai dengan spesifikasi.
18. Menu di dalam BIOS berbeda-beda berdasarkan jenis dan merek motherboard yang digunakan. Untuk mengetahui fungsi menu dan konfigurasi yang benar pada BIOS, dapat dibaca pada buku manual motherboard. Berikut menu standar yang tersedia pada BIOS.
a. Standard CMOS Features
Menu ini memberikan informasi dan men-setting waktu, tanggal, disk drive dan jenis harddisk.
b. Advanced BIOS Features
Menu ini memberikan informasi mengenai konfigurasi RAM, VGA performance, virus warning, dan lain-lain.
c. Integrated Peripherals
Menu ini digunakan untuk memberikan informasi dan konfigurasi peralatan tambahan yang dipakai pada slot COM, parallel port dan parallel port IRQ.
d. Power Management Setup
Menjelaskan mengenai semua hal yang berkaitan denga sistem power yang digunakan pada komputer.
e. PnP/PCI Configurations
Digunakan untuk mengatur konfigurasi plug and play hardware pada slot PCI yang ada di motherboard.
f. PC Health Status
Menjelaskan mengenai temperature komputer.
g. MB Intelligent Tweaker (MIT)
Untuk mengetahui dan mengubah nilai CPU clock dan multiplayer pada prosesor.
h. Load Fail-Safe Default
Menu ini digunakan untuk men-setting sistem BIOS pada standar setup default yang digunakan pada motherboard.
i. Load Optimized Defaults
Untuk mengoptimalkan semua setting sistem BIOS.
j. Set Supervisor Password
Untuk memberi password agar BIOS tidak dapat digunakan oleh user lain.
k. Set User Password
Digunakan untuk memasukan atau menggunakan password saat mengaktifkan menu BIOS pada komputer.
l. Save and Exit Setup
Untuk menyimpan setiap perubahan yang terjadi pada konfigurasi setup BIOS.
m. Quit Without Saving
Pilihan yang digunakan untuk keluar dari menu setup BIOS tanpa menyimpan perubahan konfigurasi apa pun yang terjadi pada setup BIOS tersebut.
thanks share nya gan...mampir2 ya http://bit.ly/1eJOptH