05 Nov 2008 -
KARAKTER YAHUDI
1. Pendusta
Yahudi adalah pendusta dan pembohong kelas wahid, mereka menyembunyikan kebenaran, menukar yang hak dengan yang bathil, mengubah ayat-ayat Allah serta menjualnya dengan harga yang murah. Allah swt berfirman : “Dan janganlah kamu campur adukan yanh dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu Mengetahui” (QS Al Baqarah [2] : 42).
Di dalam ayat lain, Allah swt berfirman : “Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” (QS Al Baqarah [2] : 75).
Menurut tafsir Depag, yang dimaksud ialah nenek moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu diubah-ubah oleh mereka, diantaranya sifat-sifat nabi Muhammad saw yang tersebut dalam Taurat itu. Allah swt berfirman : “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan” (QS Al Baqarah [2] : 79).
As Suddi berkata, “Dahulu ada beberapa orang Yahudi menulis surat-surat yang ditulis, lalu dijual kepada orang Arab dan mereka berkata, “Itu dari kitab Allah, untuk mendapatkan harga”.
2. Pengkhianat
Mereka juga terkenal sebagai makhluk yang suka berkhianat dari dulu hingga hari ini. Mereka mengkhianati perjanjian Madina yang disepakati bersama antar Rasulullah, Muhajirin, Anshar dan penduduk Madinah lainnya. Contohnya mereka mengkhianati pasal 45 dan 47 Piagamn Madinah yang berbunyi, “Orang-orang Yahudi bekerjasama dengan kaum muslimin dalam mengumpulkan biaya perang, selama terjadi peperangan”. “Mereka saling tolong menolong dalm menghadapi orang-orang yang memerangi isi perjanjian”.
Tapi apa balasan Yahudi, ternyata mereka bersekongkol dengan musyrikin Quraisy untuk mencelakakan Rasulullah saw beserta sahabatnya dalm perang ahzab. Para tokoh Yahudi berangkat ke Mekkah untuk mendorong kaum musyrikin Quraisy melancarkan perang terhadap Rasulullah. Tokoh-tokoh Yahudi berkata, “kami akan berperang bersama-sama kalian hingga berhasil menghancurkannya”.
Lebih parah lagi, para pendeta Yahudi berusaha keras meyakinkan penyembah berhala bahwa berperang melawan Muhammad saw adalah kebenaran yang harus dilaksanakan. Mereka menyatakan kepercayaan orang-orang Quraisy jauh lebih baik daripada agama Islam, dan tradisi-tradisi jahiliyyah lebih baik daripada ajaran-ajaran Al Qur’an. Tentu saja musyrikin Quraisy menyambut gembira uluran tangan Yahudi.
Mereka juga berkhianat kepada nabi Musa as dan Allah swt. Sebagaimana firman Allah berikut ini : “Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu) : janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling” (QS Al Baqarah [2] : 83).
Tapi apa yang dilakukan Yahudi ?. Justru mereka menyambah anak sapi (‘ijla). Saling mengusir, saling menawan, berperang dan saling membunuh diantara mereka, Allah swt berfirman : “Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu (yaitu) : kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya” (QS Al Baqarah [2] : 84).
Pengkhianatan Yahudi itu terjadi hingga hari ini. “Sejarah modern juga penuh dengan catatan sikap ingkar dan mengotak-atik perjanjian yang dilakukan oleh Yahudi. Pada tahun 1967, belum lewat dari sehari pernyataan dan janji Israel yang telah ditegaskan AS bahwa Israel tidak akan mendahului menyerang kawasan Arab. Tiba-tiba secara serentak tentara Israel menyerang berbagai Negara Arab : Mesir, Yordania dan Suriah. Mereka mencaplok berbagai kawasan Arab seperti gurun Sinai dan dataran tinggi Ghalan.
Bahkan pada tanggal 14 Desember 1984, Sidang Umum PBB mengeluarkan surat keputusan bernomor : 146/39b yang menyebutkan bahwa file-file khusus tentang Israel serta praktek politik dan tindakan-tindakan Negara itu, menguatkan tuduhan bahwa Israel bukanlah Negara cinta damai. Israel bahkan terbukti sebagai Negara yang selalu mengingkari prinsip-prinsip kesepakatan Internasional atau perjanjian-perjanjian yang telah ia sepakati sendiri”.
3. Provokator
Mereka juga terkenal sebagai provokator yang ulung. Para pembesar dan pendeta mereka senang mengadu domba dan mencaci maki Rasulullah saw beserta sahabatnya. Diantaranya adalah sikap Huyayyi bin Akhtab dan Yasir bin Akhtab yang sangat dengki dengan kaum muslimin dan berusaha memurtadkan orang-orang yang telah beriman. Nmaun kejahatan gembong Yahudi tersebut dibongkar oleh Allah swt sebagaimana firman-Nya : “Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran” (QS Al Baqarah [2] : 109)
Belum lagi provokasi mereka dalam bentuk ejekan kepada Rasulullah, Al Qur’an dan Al Islam. KH. Moenawar Khalil mencatat ada 25 kasus provokasi yang dilakukan oleh para pendeta dan kaum Yahudi. Diantaranya adalah ejekan yang dilakukan oleh Rafi’ bin Huraimilah, Wahab bin Zaid, Saluuba Al Fatyuni, Abdullah bin Suriya, Rafi bin Kharijah, Nu’man bin Amir, Abdullah bin Saif, Abu Rafi Al Quraidi, Fanhas, Rifa’ah bin Zaid, Kaab bin Asad, Huyyayi bin Akhtab, Wahab bin Yahuza, Azir bin Adi Azir, Nabbasy bin Qais, Salam bin Masykam. Abdullah bin Suriya, Nahham bin Zaid, Jahal bin Abi Qusyair, Mahmud bin Sabhan, Sukain dan Adi. Serta ejekan Nu’man bin Ada, Kardam bin Qais dan kawannya.
4. Pengecut
Bangsa Yahudi sebenarnya adalah bangsa pengecut, pembual dan bermulut besar. Mereka adalah penakut, sayang hari ini justru umat Islam takut sama Yahudi. Akibatnya kini umat Islam takluk dibawah ketiak Yahudi. Baik dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, seni, budaya dan sistem imformasi, apalagi militer. Allah swt berfirman : “Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka : “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab : “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab : Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal Sesungguhnya kami Telah diusir dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang zalim” (QS AL Baqarah [2] : 246).
Yang dimaksud seorang raja disini adalah Samuil. Raja yang lurus dan mengajak Bani Israil untuk mengesakan Allah swt, yaitu kembali kepada ajarannabi Musa as serta membebaskan mereka dari penindasan orang-orang Mesir. Tapi anehnya sebagian besar diantara mereka adalah pengecut dan hanya omong besar. Kenyataannya takut melakukan peralawanan dan peperangan melawan para penjajah. Allah swt berfirman : “Mereka berkata : “ Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami Hanya duduk menanti disini saja” (QS Al Maidah [5] : 24).
Lihatlah sikap pengecut bangsa Yahudi, Mereka membiarkan nabinya berjuang sendirian, Sementara mereka lebih suka duduk-duduk saja.
Rizki Yansyah
Email : rizki.kibul@ymail.com
1. Pendusta
Yahudi adalah pendusta dan pembohong kelas wahid, mereka menyembunyikan kebenaran, menukar yang hak dengan yang bathil, mengubah ayat-ayat Allah serta menjualnya dengan harga yang murah. Allah swt berfirman : “Dan janganlah kamu campur adukan yanh dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu Mengetahui” (QS Al Baqarah [2] : 42).
Di dalam ayat lain, Allah swt berfirman : “Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?” (QS Al Baqarah [2] : 75).
Menurut tafsir Depag, yang dimaksud ialah nenek moyang mereka yang menyimpan Taurat, lalu Taurat itu diubah-ubah oleh mereka, diantaranya sifat-sifat nabi Muhammad saw yang tersebut dalam Taurat itu. Allah swt berfirman : “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan” (QS Al Baqarah [2] : 79).
As Suddi berkata, “Dahulu ada beberapa orang Yahudi menulis surat-surat yang ditulis, lalu dijual kepada orang Arab dan mereka berkata, “Itu dari kitab Allah, untuk mendapatkan harga”.
2. Pengkhianat
Mereka juga terkenal sebagai makhluk yang suka berkhianat dari dulu hingga hari ini. Mereka mengkhianati perjanjian Madina yang disepakati bersama antar Rasulullah, Muhajirin, Anshar dan penduduk Madinah lainnya. Contohnya mereka mengkhianati pasal 45 dan 47 Piagamn Madinah yang berbunyi, “Orang-orang Yahudi bekerjasama dengan kaum muslimin dalam mengumpulkan biaya perang, selama terjadi peperangan”. “Mereka saling tolong menolong dalm menghadapi orang-orang yang memerangi isi perjanjian”.
Tapi apa balasan Yahudi, ternyata mereka bersekongkol dengan musyrikin Quraisy untuk mencelakakan Rasulullah saw beserta sahabatnya dalm perang ahzab. Para tokoh Yahudi berangkat ke Mekkah untuk mendorong kaum musyrikin Quraisy melancarkan perang terhadap Rasulullah. Tokoh-tokoh Yahudi berkata, “kami akan berperang bersama-sama kalian hingga berhasil menghancurkannya”.
Lebih parah lagi, para pendeta Yahudi berusaha keras meyakinkan penyembah berhala bahwa berperang melawan Muhammad saw adalah kebenaran yang harus dilaksanakan. Mereka menyatakan kepercayaan orang-orang Quraisy jauh lebih baik daripada agama Islam, dan tradisi-tradisi jahiliyyah lebih baik daripada ajaran-ajaran Al Qur’an. Tentu saja musyrikin Quraisy menyambut gembira uluran tangan Yahudi.
Mereka juga berkhianat kepada nabi Musa as dan Allah swt. Sebagaimana firman Allah berikut ini : “Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu) : janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling” (QS Al Baqarah [2] : 83).
Tapi apa yang dilakukan Yahudi ?. Justru mereka menyambah anak sapi (‘ijla). Saling mengusir, saling menawan, berperang dan saling membunuh diantara mereka, Allah swt berfirman : “Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu (yaitu) : kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya” (QS Al Baqarah [2] : 84).
Pengkhianatan Yahudi itu terjadi hingga hari ini. “Sejarah modern juga penuh dengan catatan sikap ingkar dan mengotak-atik perjanjian yang dilakukan oleh Yahudi. Pada tahun 1967, belum lewat dari sehari pernyataan dan janji Israel yang telah ditegaskan AS bahwa Israel tidak akan mendahului menyerang kawasan Arab. Tiba-tiba secara serentak tentara Israel menyerang berbagai Negara Arab : Mesir, Yordania dan Suriah. Mereka mencaplok berbagai kawasan Arab seperti gurun Sinai dan dataran tinggi Ghalan.
Bahkan pada tanggal 14 Desember 1984, Sidang Umum PBB mengeluarkan surat keputusan bernomor : 146/39b yang menyebutkan bahwa file-file khusus tentang Israel serta praktek politik dan tindakan-tindakan Negara itu, menguatkan tuduhan bahwa Israel bukanlah Negara cinta damai. Israel bahkan terbukti sebagai Negara yang selalu mengingkari prinsip-prinsip kesepakatan Internasional atau perjanjian-perjanjian yang telah ia sepakati sendiri”.
3. Provokator
Mereka juga terkenal sebagai provokator yang ulung. Para pembesar dan pendeta mereka senang mengadu domba dan mencaci maki Rasulullah saw beserta sahabatnya. Diantaranya adalah sikap Huyayyi bin Akhtab dan Yasir bin Akhtab yang sangat dengki dengan kaum muslimin dan berusaha memurtadkan orang-orang yang telah beriman. Nmaun kejahatan gembong Yahudi tersebut dibongkar oleh Allah swt sebagaimana firman-Nya : “Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran” (QS Al Baqarah [2] : 109)
Belum lagi provokasi mereka dalam bentuk ejekan kepada Rasulullah, Al Qur’an dan Al Islam. KH. Moenawar Khalil mencatat ada 25 kasus provokasi yang dilakukan oleh para pendeta dan kaum Yahudi. Diantaranya adalah ejekan yang dilakukan oleh Rafi’ bin Huraimilah, Wahab bin Zaid, Saluuba Al Fatyuni, Abdullah bin Suriya, Rafi bin Kharijah, Nu’man bin Amir, Abdullah bin Saif, Abu Rafi Al Quraidi, Fanhas, Rifa’ah bin Zaid, Kaab bin Asad, Huyyayi bin Akhtab, Wahab bin Yahuza, Azir bin Adi Azir, Nabbasy bin Qais, Salam bin Masykam. Abdullah bin Suriya, Nahham bin Zaid, Jahal bin Abi Qusyair, Mahmud bin Sabhan, Sukain dan Adi. Serta ejekan Nu’man bin Ada, Kardam bin Qais dan kawannya.
4. Pengecut
Bangsa Yahudi sebenarnya adalah bangsa pengecut, pembual dan bermulut besar. Mereka adalah penakut, sayang hari ini justru umat Islam takut sama Yahudi. Akibatnya kini umat Islam takluk dibawah ketiak Yahudi. Baik dari sisi ideologi, politik, ekonomi, sosial, seni, budaya dan sistem imformasi, apalagi militer. Allah swt berfirman : “Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka : “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab : “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab : Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal Sesungguhnya kami Telah diusir dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang zalim” (QS AL Baqarah [2] : 246).
Yang dimaksud seorang raja disini adalah Samuil. Raja yang lurus dan mengajak Bani Israil untuk mengesakan Allah swt, yaitu kembali kepada ajarannabi Musa as serta membebaskan mereka dari penindasan orang-orang Mesir. Tapi anehnya sebagian besar diantara mereka adalah pengecut dan hanya omong besar. Kenyataannya takut melakukan peralawanan dan peperangan melawan para penjajah. Allah swt berfirman : “Mereka berkata : “ Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami Hanya duduk menanti disini saja” (QS Al Maidah [5] : 24).
Lihatlah sikap pengecut bangsa Yahudi, Mereka membiarkan nabinya berjuang sendirian, Sementara mereka lebih suka duduk-duduk saja.
Rizki Yansyah
Email : rizki.kibul@ymail.com