05 Nov 2008 -
ORANG YANG DIJAMIN MASUK SURGA
(bagian kedua dari enam tulisan)
1. Pemakmur Masjid
Kedudukan masjid yang sedemikian penting bagi umat Islam membuat kaum muslimin harus merasa bertanggungjawab untuk memakmurkannya dan salah satu upaya terpenting untuk memakmurkan masjid itu adalah dengan selalu mendatanginya seperti untuk melaksanakan shalat berjamaah dan berbagai aktivitas masjid lainnya. Manakala seorang muslimin sudah biasa ke masjid, maka ia termasuk orang yang dijamin masuk surga karena memang keimanannya tidak perlu diragukan lagi, Rasulullah saw juga bersabda dalam hadits lainnya : “Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).
Disamping itu, orang yang rajin ke masjid berarti telah menunjukan bahwa dia adalah orang yang memiliki ikatan batin dengan masjid dan ini juga membuatnya mendapatkan perlindungan dari Allah swt pada hari kiamat, hari yang saat itu manusia amat membutuhkan perlindungan dari Allah swt, Rasulullah saw bersabda : “Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: ...seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya” (HR. Bukhari dam Muslim).
Kepastian pemakmur masjid memperoleh jaminan masuk surga dikemukakan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya yang lain : “Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya. Bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintas Shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga” (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abu Darda ra).
2. Sabar
Secara harfiyah, sabar berasal dari kata sabara-yasbiru-sabran yang artinya menahan atau mengekang. Sabar adalah menahan diri dari bersikap, berbicara dan bertingkah laku yang tidak dibenarkan oleh Allah swt dalam berbagai keadaan yang sulit, berat dan mencemaskan. Sabar juga bermakna ketabahan dalam menerima suatu kesulitan dan kepahitan, baik secara jasmani seperti menanggung beban dengan badan serupa beratnya suatu pekerjaan, sakit dll, maupun rohani seperti menahan keinginan yang tidak benar.
Sabar merupakan sesuatu amat penting untuk dimiliki oleh setiap muslim, bahkan ini merupakan sesuatu yang harus diutamakan karena begitu banyak ujian dan tantangan hidup, kesemuanya harus dihadapi dengan kesabaran, bila kesabaran kita miliki, maka Allah swt menjamin surga untuk kita, sebagaimana firman-Nya : “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-oang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu” (QS Ar Ra’du [13] : 22-23).
3. Mati Dalam Hijrah
Hijrah dalam arti pindah dari suatu daerah ke daerah lain tidak selalu menjadi tuntutan iman, tapi yang menjadi tuntutan iman adalah hijrah secara ruhiyyah dalam arti meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Ini berarti, berhijrah merupaka bukti dari kesungguhan seorang mukmin sehingga bila ia mati dalam keadaan hijrah, apalagi mati sampai dibunuh orang dengan sebab mereka tidak suka dngan sikap kita meninggalkan larangan Allah swt dan Rasul-Nya, maka kematian ini temasuk mati yang baik dan mendapat jaminan surga, sebagaiman firman-Nya : “Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan membrikan kepada mereak rezeki yang baik (surga), dan Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki” (QS Al Hajj [22] : 58).
4. Meninggalkan Yang Sia-Sia
Keberadaan seorang mukmin tentu harus memberi manfaat bagi manusia, ini akan membuatnya menjadi manusia yang terbaik di dunia maupun di akhirat yang di dalam ayat di atas termasuk orang yang dijamin masuk surga, Rasulullah saw bersabda : “Sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Muslim).
Karena itu ketika ia punya harta, seorang mukmin tidak boros dalam penggunaannya kecuali untuk hal-hal yang bermanfaat, Allah swt berfirman : “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secar boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS Al Isra [17] : 26-27).
Begitu pula bila memiliki ilmu, seorang mukmin akan memanfaatkan ilmunya dengan baik agar ia tidak memperoleh azab, Rasulullah saw bersabda : “Orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah orang yang berilmu tapi tidak dimanfaatkanya” (HR. Thabrani dari Abu Hurairah ra).
Manakala seorang mukmin bila meninggalkan yang sia-sia, maka ia mendapatkan jaminan untuk bisa masuk surga, Allah swt menyebutkan dalam firman-Nya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluanya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas, dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal didalamnya” (QS Al Mukminun [23] : 1-11).